PANGANDARAN JAWA BARAT - Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat Jeje Wiradinata memastikan ketersediaan pupuk subsidi yang melimpah bagi para petani.
Hal ini disampaikan Jeje saat safari politiknya di Dusun Bojong, Desa Putrapinggan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jumat 11 Oktober 2024.
Dalam kunjungannya, Jeje menerima berbagai masukan dari warga, terutama petani, yang berharap akses untuk mendapatkan pupuk subsidi bisa dipermudah.
“Tadi saya menerima banyak masukan dari petani yang ingin kemudahan dalam memperoleh pupuk subsidi "kata Jeje".
Menurutnya, ko masih ada petani yang kesulitan mendapatkan pupuk subsidi dengan harga yang terjangkau. Saya baru mengetahui jika masih ada petani yang kesulitan mendapatkan pupuk.
Maka dari itu Saya berjanji, jika terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat, akan memprioritaskan kesejahteraan petani dengan mempermudah akses untuk mendapatkan pupuk yang dibutuhkan.
Sebagai calon gubernur nomor urut dua, Jeje menyampaikan, pencalonannya oleh PDI Perjuangan merupakan hasil dari rekam jejak politiknya selama menjabat dua periode sebagai Bupati Pangandaran.
Baca juga:
Suharso Monoarfa: Saya Minta Maaf
|
Keberhasilan Kepemimpinan Jeje Wiradinata di Pangandaran
Selama masa kepemimpinannya, Jeje mengklaim telah mencapai berbagai keberhasilan, termasuk di bidang infrastruktur, kesehatan dan pendidikan.
“Jalan di Pangandaran sudah 99% mantap, puskesmas meraih predikat UHC, ada layanan kesehatan gratis dan RSUD Pandega juga mendapat predikat UHC. Selain itu juga, ada berbagai pengembangan infrastruktur pariwisata "ujarnya".
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies, JIS, No Rasis
|
Jeje menerangkan, pengalaman sebagai bupati menjadi modal kuat dalam pencalonannya sebagai gubernur. Ia bahkan berseloroh saat ditanya bagaimana dukungan warga Pangandaran terhadap pencalonan dirinya.
“Kebangetan aja kalau orang sini (Pangandaran) tidak pilih saya "ucapnya", sambil bercanda.
Selain menyoroti isu pupuk subsidi, Jeje pun mendengar aspirasi warga mengenai pembangunan jembatan penghubung antara Desa Putrapinggan dan Desa Sukahurip.
Warga mengeluhkan sulitnya melintasi sungai saat hujan karena berisiko membahayakan keselamatan.
“Pada saat musim penghujan, ketinggian sungai bisa mencapai 2 meter, sehingga seringkali warga harus menunggu hingga air surut untuk bisa melintas. Jalur ini juga dilewati oleh warga Desa Tunggilis, Ciparakan dan Sukahurip "ucapnya".
Jeje memperkirakan pembangunan jembatan itu akan memakan biaya sekitar Rp7 miliar.
'Saya berharap proyek tersebut bisa terealisasi dalam anggaran tahun 2025' Semoga saja bisa terwujud tahun depan " ujarnya". **